Karbohidrat adalah senyawa organik dengan rumus umum Cm'(H
2 O)n, yaitu, hanya terdiri dari karbon, hidrogen
dan oksigen, dua terakhir dalam rasio atom 2:1. Karbohidrat dapat dilihat
sebagai hidrat karbon, maka nama mereka. Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida (dari
bahasa Yunani σάκχαρον, sákcharon, berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat
memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Pada proses fotosintesis, tetumbuhan hijau mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat.
Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau
polihidroksil-keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila
dihidrolisis. Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan
untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n,
yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n
molekul air. Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki
rumus demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur.
Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana yang disebut monosakarida, misalnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Banyak karbohidrat merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang
panjang serta dapat pula bercabang-cabang, disebut polisakarida, misalnya pati, kitin, dan selulosa. Selain
monosakarida dan polisakarida, terdapat pula disakarida (rangkaian dua
monosakarida) dan oligosakarida (rangkaian beberapa monosakarida). Sedangkan
nomenklatur ilmiah karbohidrat kompleks, karbohidrat nama yang sangat sering
berakhir di akhiran-ose.
Pada
proses fotosintesis, karbon dioksida diubah menjadi
karbohidrat yang kemudian dapat digunakan untuk mensintesis materi organik
lainnya. Karbohidrat yang dihasilkan oleh fotosintesis ialah gula berkarbon
tiga yang dinamai gliseraldehida 3-fosfat.menurut rozison (2009) Senyawa ini
merupakan bahan dasar senyawa-senyawa lain yang digunakan langsung oleh
organisme autotrof, misalnya glukosa, selulosa, dan amilum.
Peran sebagai bahan bakar dan nutrisi.
Karbohidrat
menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup. Monosakarida,
khususnya glukosa, merupakan nutrien utama sel.
Misalnya, pada vertebrata, glukosa mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel
tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengambil tenaga yang tersimpan di dalam molekul
tersebut pada proses respirasi seluler untuk menjalankan sel-sel tubuh.
Selain itu, kerangka karbon monosakarida juga berfungsi sebagai bahan baku
untuk sintesis jenis molekul organik kecil lainnya, termasuk asam amino dan asam lemak.
Sebagai
nutrisi untuk manusia, 1 gram karbohidrat memiliki nilai energi 4 Kalori. Dalam menu makanan orang Asia Tenggara termasuk Indonesia, umumnya kandungan karbohidrat cukup
tinggi, yaitu antara 70–80%. Bahan makanan sumber karbohidrat ini misalnya
padi-padian atau serealia (gandum dan beras), umbi-umbian (kentang, singkong, ubi jalar), dan gula.
Namun
demikian, daya cerna tubuh manusia terhadap karbohidrat bermacam-macam
bergantung pada sumbernya, yaitu bervariasi antara 90%–98%. Serat menurunkan daya cerna karbohidrat
menjadi 85%. Manusia tidak dapat mencerna selulosa sehingga serat selulosa yang
dikonsumsi manusia hanya lewat melalui saluran
pencernaan
dan keluar bersama feses. Serat-serat selulosa mengikis dinding
saluran pencernaan dan merangsangnya mengeluarkan lendir yang membantu makanan
melewati saluran pencernaan dengan lancar sehingga selulosa disebut sebagai
bagian penting dalam menu makanan yang sehat. Contoh makanan yang sangat kaya
akan serat selulosa ialah buah-buahan segar, sayur-sayuran, dan biji-bijian.
Selain
sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan
asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme dalam
tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.
Peran sebagai cadangan energi
Beberapa
jenis polisakarida berfungsi sebagai materi simpanan atau cadangan, yang
nantinya akan dihidrolisis untuk menyediakan gula bagi sel ketika
diperlukan. Pati merupakan suatu polisakarida simpanan
pada tumbuhan. Tumbuhan menumpuk pati sebagai granul atau butiran di dalam organel plastid, termasuk kloroplas. Dengan mensintesis pati, tumbuhan
dapat menimbun kelebihan glukosa. Glukosa merupakan bahan bakar sel
yang utama, sehingga pati merupakan energi cadangan. .
Peran sebagai materi pembangun
Organisme
membangun materi-materi kuat dari polisakarida struktural. Misalnya, selulosa ialah komponen utama dinding sel tumbuhan. Selulosa bersifat seperti
serabut, liat, tidak larut di dalam air, dan ditemukan terutama pada tangkai,
batang, dahan, dan semua bagian berkayu dari jaringan tumbuhan. Kayu terutama terbuat dari selulosa dan
polisakarida lain, misalnya hemiselulosa dan pektin. Sementara itu, kapas terbuat hampir seluruhnya dari
selulosa.
Polisakarida
struktural penting lainnya ialah kitin, karbohidrat yang menyusun kerangka
luar (eksoskeleton) arthropoda (serangga, laba-laba, crustacea, dan hewan-hewan lain sejenis). Kitin
murni mirip seperti kulit, tetapi akan mengeras ketika dilapisi kalsium karbonat. Kitin juga ditemukan pada dinding sel berbagai jenis fungi.
Sementara
itu, dinding sel bakteri terbuat dari struktur gabungan
karbohidrat polisakarida dengan peptida, disebut peptidoglikan. Dinding sel ini membentuk suatu kulit
kaku dan berpori membungkus sel yang memberi perlindungan fisik bagi membran sel yang lunak dan sitoplasma di dalam sel.
Klasifikasi karbohidrat
Monosakarida
Monosakarida merupakan karbohidrat paling sederhana karena molekulnya
hanya terdiri atas beberapa atom C dan tidak dapat diuraikan dengan
cara hidrolisis menjadi karbohidrat lain. Monosakarida
dibedakan menjadi aldosa dan ketosa. Contoh dari aldosa yaitu glukosa dan galaktosa. Contoh ketosa yaitu fruktosa. Rumus kimia monosakarida adalah CH2O. Monosakarida
di kelompokan berdasarkan jumlah atom karbon dalam rantainya. Secara umum
Monosakarida di klasifikasikan menjadi 6 jenis, yaitu: Diosa (C2H4O2),
Triosa (C3H6O3), Tetrosa (C4H8O4),
Pentosa (C5H10O5), Heksosa (C6H12O6),
dan Heptosa (C7H14O7) . Namun sebagian besar
monosakarida yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari adalah dari kelompok
Heksosa dan Pentosa. Berikut ini adalah jenis-jenis Monosakarida.
Jenis-jenis Monosakarida
1. Glukosa
Glukosa adalah salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan
sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu
hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi. Bentuk alami (D-glukosa)
disebut juga dekstrosa, terutama pada industri pangan. Selain dari
tumbuhan, glukosa juga dapat di terbentuk:
- dalam hati dan otot rangka dari pemecahan simpanan glikogen (polimer glukosa).
- dalam hati dan ginjal dari zat antara melalui proses yang disebut glukoneogenesis.
2. Fruktosa
Fruktosa susunan paling sederhana dalam karbohidrat. Sejenis gula
yang dimeukan pada madu dan buah-buahan. Fruktosa adalah bentuk isomer glukosa dan merupakan salah satu komponen penyusun
sukrosa. Fruktosa mempunyai rumus kimia yang sama dengan glukosa, CH2O, namun
memiliki struktur yang berbeda. Susunan atom dalam fruktosa merangsang jonjot
kecapan pada lidah sehingga menimbulkan rasa manis. Di
dalam tubuh, fruktosa meupakan hasil pemecahan daru sukrosa.
3. Galaktosa
Galaktosa juga merupakan gula sederhana yang mempunyai rumus kimia
yang sama dengan glukosa dan fruktosa namun memiliki struktur yang berbeda. Galaktosa
hampir tidak terdapat bebas dialam. Namun di temukan dalam tubuh makhluk hidup.
Galaktosa dalam sistem pencernaan merupakan hasil pemecahan dari laktosa. Dalam
otak galaktosa dikenal sebagai serebrosa.
4. Manosa
Manosa adalah gula aldehida yang dihasilkan dari oksidasi manitol dan
memiliki sifat-sifat umum yang serupa dengan glukosa. Manosa, jarang terdapat
di dalam makanan. Di gurun pasir, seperti di Israel terdapat di dalam manna
yang mereka olah untuk membuat roti.
5. Ribosa
Ribosa adalah gula pentosa yang ditemukan dalam semua sel tumbuhan
dan hewan dalam bentuk furanosa. Ribosa merupakan komponen RNA yang digunakan
untuk transkripsi genetika. Selain itu Ribosa juga berhubungan erat dengan
deoksiribosa, yang merupakan komponen dari DNA. Ribosa juga meupakan komponen
dari ATP, NADH, dan beberapa kimia lainnya yang sangat penting bagi
metabolisme.
6. Xilosa
Xilosa suatu gula pentosa, yaitu monosakarida dengan lima atom karbon
dan memiliki gugus aldehida. Gula ini diperoleh dengan menguraikan jerami atau
serat nabati lainnya dengan cara memasaknya dengan asam
sulfat encer. Xilosa berbentuk serbuk hablur tanpa warna yang digunakan
dalam penyamakan dan pewarnaan dan dapat juga digunakan sebagai bahan pemanis
untuk penderita kencingmanis (diabetes mellitus).
7. Arabinosa
Arabinosa disebut juga gula pektin atau pektinosa. Arabinosa
bersumber dari Getah Arab , Plum, dan Getah Ceri , namun tidak memiliki fungsi
Fisiologis. Arabinosa berupa kristal putih yang larut dalam air dan gliserol
namun tidak larut dalam alkohol dan eter. Arabinosa digunakan dalam obat-obatan dan medium pembiakan bakteri. Arabisa dalam
reaksi Orsinol - HCl memberi warna : Violet , Biru , dan Merah , dengan membei
Floroglusional- HCl.
Disakarida dan oligosakarida
Disakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari dua molekul
monosakarida yang berikatan melalui gugus -OH dengan melepaskan molekul air. Contoh dari disakarida adalah sukrosa, laktosa, dan maltosa. Oligosakarida adalah polimer derajat
polimerisasi 2 sampai 10 dan biasanya bersifat larut dalam air. Oligosakarida
yang terdiri dari 2 molekul disebut disakarida, dan bila terdiri dari 3 molekul
disebut triosa. Bila sukrosa (sakarosa atau gula tebu). Terdiri dari molekul
glukosa dan fruktosa, laktosa terdiri dari molekul glukosa dan galaktosa.
Polisakarida Polisakarida merupakan polimer molekul-molekul monosakarida yang
dapat berantai lurus atau bercabang dan dapat dihidrolisis dengan enzim-enzim
yang spesifik kerjanya.
DISAKARIDA
Disakarida
adalah karbohidrat yang tersusun dari 2 molekul monosakarida, yang dihubungkan
oleh ikatan glikosida. Ikatan glikosida terbentuk antara atom C 1 suatu
monosakarida dengan atom O dari OH monosakarida lain. Hidrolisis 1 mol
disakarida akan menghasilkan 2 mol monosakarida. Berikut ini beberapa
disakarida yang banyak terdapat di alam.
1.
Maltosa
Maltosa adalah suatu disakarida dan merupakan hasil dari hidrolisis parsial tepung (amilum). Maltosa tersusun dari molekul α-D-glukosa dan β-D-glukosa.
Maltosa adalah suatu disakarida dan merupakan hasil dari hidrolisis parsial tepung (amilum). Maltosa tersusun dari molekul α-D-glukosa dan β-D-glukosa.
Struktur maltosa
|
Dari
struktur maltosa, terlihat bahwa gugus -O- sebagai penghubung antarunit yaitu
menghubungkan C 1 dari α-D-glukosa dengan C 4 dari β-D-glukosa. Konfigurasi
ikatan glikosida pada maltosa selalu α karena maltosa terhidrolisis oleh
α-glukosidase. Satu molekul maltosa terhidrolisis menjadi dua molekul glukosa.
2.Sukrosa
Sukrosa terdapat dalam gula tebu dan gula bit. Dalam kehidupan sehari-hari sukrosa dikenal dengan gula pasir. Sukrosa tersusun oleh molekul glukosa dan fruktosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,2 –α.
Sukrosa terdapat dalam gula tebu dan gula bit. Dalam kehidupan sehari-hari sukrosa dikenal dengan gula pasir. Sukrosa tersusun oleh molekul glukosa dan fruktosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,2 –α.
Struktur sukrosa
|
Sukrosa
terhidrolisis oleh enzim invertase menghasilkan α-D-glukosa dan β-D-fruktosa.
Campuran gula ini disebut gula inversi, lebih manis daripada sukrosa.
Jika
kita perhatikan strukturnya, karbon anomerik (karbon karbonil dalam
monosakarida) dari glukosa maupun fruktosa di dalam air tidak digunakan untuk
berikatan sehingga keduanya tidak memiliki gugus hemiasetal.
Akibatnya,
sukrosa dalam air tidak berada dalam kesetimbangan dengan bentuk aldehid atau
keton sehingga sukrosa tidak dapat dioksidasi. Sukrosa bukan merupakan gula
pereduksi.
3.Laktosa
Laktosa adalah komponen utama yang terdapat pada air susu ibu dan susu sapi. Laktosa tersusun dari molekul β-D-galaktosa dan α-D-glukosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,4'-β.
Laktosa adalah komponen utama yang terdapat pada air susu ibu dan susu sapi. Laktosa tersusun dari molekul β-D-galaktosa dan α-D-glukosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,4'-β.
Struktur laktosa
|
Hidrolisis
dari laktosa dengan bantuan enzim galaktase yang dihasilkan dari pencernaan,
akan memberikan jumlah ekivalen yang sama dari α-D-glukosa dan β-D-galaktosa.
Apabila enzim ini kurang atau terganggu, bayi tidak dapat mencernakan susu.
Keadaan ini dikenal dengan penyakit galaktosemia yang biasa menyerang bayi.
OLIGOSAKARIDA
Oligosakarida adalah polimer monosakarida yang mempunyai derajat
polimerasi antara 2 hingga 10, yang bersifat larut dalam air. Oligosakarida
apabila dihidrolisis akan pecah menjadi beberapa monosakarida penyusunnya.
Jenis-jenis Oligosakarida dikelompokan berdasarkan pada jumlah polimer
monosakarida yang menjadi penyusunnya, contohnya: disakarida, trisakarida,
tetrasakarida, dll. Oligosakarida yang paling banyak terdapat dialam adalah
yang termasuk dalam kelompok disakarida.
Berikut ini adalah jenis-jenis Oligosakarida.
Jenis-jenis Oligosakarida
1. Sukrosa atau sakarosa
(C11H22O11)
Sukrosa atau sakarosa adalah oligosakarida yang tersusun dari dua
polimer monosakarida yaitu Glukosa dan Fruktosa. Sukrosa memiliki rumus molekul
yang hampir sama dengan laktosa dan maltosa tapi
berbeda pada struktur molekul. Sukrosa tidak mempunyai sifat pereduksi karena
tidak mempunyai gugus OH bebas yang reaktif.
1. Sukrosa (C12H22O11)
Sukrosa adalah oligosakarida yang
mempunyai peranan sangat penting dalam proses
pengolahan makanan. Sukrosa diperoleh dari hasil pengolahan tetes tebu, nira
kelapa, siwalan (lontar), dll. Sukrosa juga dapat di hidrolisis menjadi
komponen penyusunnya yaitu fruktosa dan glukosa. Pada umumnya, sukrosa
berbentuk butiran-butiran kristal halus dan sedikit kasar. Tapi jika dipanaskan
dengan sedikit penambahan air, sukrosa akan terurai menjadi glukosa dan
fruktosa yang biasa di sebut dengan istilah gula invert.
2.
Laktosa (C12H22O11.H2O)
Laktosa adalah kelompok disakarida yang
terdapat dalam susu. Laktosa merupakan disakarida yang berasal dari kondensasi
antara galaktosa dan glukosa, yang membentuk ikatan glikosida1→4-β. Nama sistematis laktosa adalah β-D-galaktopiranosil-(1→4)-D-glukosa. Laktosa bersifat reduktif
karena memiliki gugus hidroksil (OH) bebas yang reaktif.
Dalam proses pencernaan, laktosa akan dicerna dengan bantuan enzim
laktase hingga terurai menjadi gula sederhana penyusunnya yaitu glukosa dan
galaktosa yang dapat segera diserap oleh usus dan dirubah menjadi kalori
dalamproses metabolisme tubuh.
3. Maltosa
Maltosa atau malto biosa adalah
disakarida yang terbentuk bila pati (Amilum) di hidrolisis oleh amilase.
Maltosa adalah terbentuk dari dua molekul glukosa. ikatan yang terjadi ialah
antara atom karbon nomor 1 dan atom karbon nomor 4,
oleh karenanya maltosa masih mempunyai gugus –OH glikosidik dan dengan demikian
mempunyai sifat pereduksi.
4. Rafinosa
Rafinosa adalah suatu trisakarida yang
penting, terdiri atas tiga molekul monosakarida yang berikatan, yaitu
galaktosa-glukosa-fruktosa. Atom karbon 1 pada galaktosa berikatan dengan atom
karbon 6 pada glukosa, selanjutnya atom karbon 1 pada glukosa berikatan dengan
atom karbon 2 pada fruktosa. Rafinosa tidak bersifat reduktif karena tidak
mempunyai gugus hidroksil bebas.
5. Selobiosa
Selobiosa adalah kelompok disakarida
yang terdiri atas dua molekul glukosa yang mempunyai ikatan glikosidik antara
atom karbon 1 dengan atom karbon 4. Selobiosa bersifat reduktif.
Polisakarida
Polisakarida
merupakan karbohidrat yang terbentuk dari banyak sakarida sebagai monomernya.
Rumus umum polisakarida yaitu C6(H10O5)n.
Contoh polisakarida adalah selulosa, glikogen, dan amilum.
Polisakarida adalah polimer yang tersusun dari ratusan hingga ribuan satuan monosakarida yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik. Polisakarida adalah karbohidrat, sehingga tersusun hanya dari
atom karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Contoh polisakarida adalah pati, glikogen, agarosa, dan selulosa. Beberapa polisakarida kompleks dapat juga
memiliki atom tambahan misalnya nitrogen, seperti pektin, kitin, dan lignin.
Definisi dan Jenis Polisakarida
Definisi polisakarida
Polisakarida
adalah hasil kondensasi dari > 10 unit monosakarida, contohnya pati dan
dekstrin. Polisakarida juga digolongkan menjadi heksosa dan pentosa, tegantung
pada jenis monosakarida yang dihasilkan ketika hidrolisis.
Jenis-jenis polisakarida
1. Pati
Pati
dibentuk oleh homopolimer dari glukosa dengan rantai α-glikosidat, yang
dikenal dengan glukosan atau glikan. Pati merupaka sumber karbohidrat paling
penting dalam makanan dan ditemukan di dalam sereal, kentang, serta jenis-jenis
sayuran lain. Unsur utama pati adalah amilosa(15-20%), yang merupakan struktur
heliks tanpa cabang, dan amilopektin(80-85%), yang terdiri atas rantai
bercabang dan tersusun atas 24-30 residu glukosa yang disatukan oleh ikatan 1
→ 4 di dalam rantai tersebut dan oleh ikatan 1 → 6 pada titik cabang.
2. Glikogen
Glikogen
merupakan polisakarida cadangan pada tubuh hewan. Senyawa ini sering disebut
sebagai pati hewan. Glikogen memiliki struktur yang jauh lebih bercabang
dibandingkan amilopektin, dan memiliki sejumlah rantai yang terdiri atas 12-14
residu α-D-glukopiranosa (dalam rangkaian α[1 → 4]-glukosidat) dengan
cabang yang melalui ikatan α(1 → 6) glukosidat.
3. Inulin
Inulin
adalah pati yang ditemukan dalam umbi dan akar tanaman dahlia, artichoke, dan
dendelion. Pati ini sangat mudah larut dalam air dan biasa digunakan dalam
mendeteksi kecepatan filtrasi glomerulus ginjal.
4. Dekstrin
Dekstrin
merupakan substansi yang terbentuk pada proses pemecahan hidrolisis pati.
Dekstrin merupakan produk pertama kali terbentuk saat proses hidrolisis
mencapai suatu derajat pencabangan tertentu.
5. Selulosa
Selulosa
merupakan unsur utama kerangka tumbuhan. Selulosa bersifat taklarut dan terdiri
atas unit-unit ß(1 → 4) untuk membentuk rantai lurus dan panjang yang
diperkuat oleh banyak mamalia, termasuk manusia, karena tidak adanya enzim yang
hidrolase ikatan ß. Di dalam usus pemamah biak dan herbivora lainnya, terdapat
mikroorganisme yang dapat menghidrolase ikatan ß dan dapat mengfermentasi
selulosa menjadi asam lemak rantai pendek dan dapat digunakan sebagai sumber
energi utama.Ini dapat terjadi juga di dalam kolon manusia, tetapi dalam
derajat terbatas.
6. Kitin
Kitin
merupakan polisaarida struktural penting pada invertebrata. Bentuk ini
ditemukan dalam eksoskeleton krustasea dan insekta. Dilihat dari strukturnya,
kitin terdiri atas sejumlah unit N-asetil-D-glukosamin yang disatukan oleh
ikatan ß(1 → 4)-glikosidat.
7. Glikosaminoglikan
Glikosaminoglikan
(mukopolisakarida) terdiri atas sejumlah rantai karbohidrat kompleks yang
dicirikan oleh kandungan gula amino dan asam-asam uronatnya. Kalau
rantai-rantai ini melekat pada molekul protein, senyawa disebut sebagai suatu
proteoglikan. Glikosaminoglikan bergabung dengan unsur-unsur pembentuk struktur
jaringan seperti tulang, elastin, dan kolagen. Sifatnya yang menahan air dalam
jumlah besar dan mengisi ruang-sehingga menjadi bantalan atau pelumas struktur
lain-dibantu oleh sejumlah besar gugus -OH dan muatan negatif pada molekul,
yang mempertahankan agar rantai karbohidrat tetap saling terpisah. Contoh
glikosaminoglikan adalah asam hialuronat , kondroitin sulfat , dan heparin .
8. Glikoprotein
Glikoprotein(mukoprotein)
ditemukan dalam berbagai situasi yang berbeda di dalam cairan dan jaringan,
termasuk membran sel. Zat ini merupakan karbohidrat yang mengandung protein
dalam jumlah beragam dan melekat sebagai rantai (tidak bercabang atau bercabang
hingga 15 unit). Rantai seperti ini biasanya dinamakan rantai oligosakarida
(walaupun panjang rantai dapat melebihi 10 unit). Karbohidrat yang menjadi
unsur pembentuk glikoprotein.
9. Asam Sialat
Asam
sialat merupakan derivat N- atau O-asil dari asam neuraminat. Asam neuroaminat
adalah gula sembilan-karbon yang berasal dari manosamin (epimer glukosamin) dan
piruvats. Asam sialat merupakan unsur pembentuk glikoprotein dan gangliosida .
Gangliosida juga merupakan glikolipid
Analisa kualiatif karbohidrat.1. Uji Molisch
- Prinsip reaksi ini adalah dehidrasi senyawa karbohidrat oleh asam sulfat pekat.
- Dehidrasi heksosa menghasilkan senyawa hidroksi metil furfural, sedangkan dehidrasi pentosa menghasilkan senyawa fulfural.
- Uji positif jika timbul cincin merah ungu yang merupakan kondensasi antara furfural atau hidroksimetil furfural dengan alpha-naftol dalam pereaksi molish.
2. Uji Seliwanoff
- merupakan uji spesifik untuk karbohidrat yang mengandung gugus keton atau disebut juga ketosa
- Jika dipanaskan karbohidrat yang mengandung gugus keton akan menghasikan warna merah pada larutannya.
3. Uji Benedict
- merupakan uji umum untuk karbohidrat yang memiliki gugus aldehid atau keton bebas
- Uji benedict berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+ oleh gugus aldehid atau keton bebas dalam suasana alkalis
- biasanya ditambahkan zat pengompleks seperti sitrat atau tatrat untuk mencegah terjadinya pengendapan CuCO3
- uji positif ditandai dengan terbentuknya larutan hijau, merah, orange atau merah bata serta adanya endapan.
4. Uji Barfoed
- Digunakan untuk menunjukkan adanya monosakarida dalam sampel
- Uji positif ditunjukkan dengan terbentuknya endapan merah orange
5. Uji Iodin
- Digunakan untuk menunjukkan adanya polisakarida
- Amilum dengan iodine dapat membentuk kompleks biru
- Amilopektin dengan iodin akan memberi warna merah ungu
- sedangkan dengan glikogen dan dekstrin akan membentuk warna merah coklat
3 I2 + 6 NaOH → 5 NaI + NaIO3 + 3 H2O
5 NaI + NaIO3 + 6 HCl → 3 I2 + 6 NaCl + 3 H2O6. Uji Fehling
- Digunakan untuk menunjukkan adanya karbohidrat pereduksi (monosakarida, laktosa, maltosa, dll)
- Uji positif ditandai dengan warna merah bata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar